bookmark_borderApakah Orang Sakit Boleh Berolahraga?

Saat tubuh kita baik-baik saja, berolahraga merupakan kegiatan yag bisa dilakukan sehari-hari dan bahkan bagus untuk membuat kondisi tubuh kita menjadi lebih sehat. Tapi bagaimana jika kita sedang dalam keadaan sakit? Apakah olahraga tetap dianjurkan untuk dilakukan?

Sebenarnya jawabannya pun masih hitam dan putih. Tapi di dalam artikel ini, kami akan membantu kamu untuk melihat, apakah ketika kita sakit bisa tetap melakukan olahraga.

Olahraga Saat Sakit

Saat kamu sakit, pasti kamu berharap untuk bisa segera lekas sembuh, bukan? Tapi, untuk kamu yang sudah terbiasa melakukan olahraga, waktu sakit akan merasa menyedihkan karena kamu tidak bisa pergi ke gym dalam beberapa hari. Sementara beberapa orang khawatir bahwa cuti beberapa hari dari gym akan membuat mereka mundur dan menyebabkan hilangnya otot dan kekuatan.

Olahraga memang merupakan kebiasaan yang sehat, dan normal jika kamu ingin terus melakukan olahraga meski sedang  dalam keadaan yang kurang sehat.

Sebenarnya tidak apa-apa jika kamu sakit untuk situasi tertentu, tapi ini bisa berbahaya juga. Banyak ahli yang menyebutkan mengenai aturan ‘di atas leher’ ketika menyarankan orang untuk olahraga atau tidak ketika mereka sakit.

Berdasarkan pada teori ini, jika kamu hanya mendapatkan sakit di atas leher kamu, seperti pilek, bersin, sakit telinga, mungkin kamu boleh-boleh saja untuk melakukan olahraga ringan dalamperiode singkat, tapi hanya jika kamu mau melakukannya.

Pada sisi lain, jika kamu mendapatkan penyakit di bagian bawah leher kamu, seperti mual, nyeri tubuh, demam, diare, batuk berdahak, atau dada sesak, mungkin kamu ingin melewatkan olahraga sampai merasa lebih baik.

Lalu kapan kamu tidak disarankan untuk melakukan olahraga? Kamu tidak disarankan untuk melakukan olahraga jika mengalami demam, batuk yang berkelanjutan, sakit perut, hingga gejala flu.

Tapi setelah mengalami sakit, banyak juga orang yang belum berani untuk kembali melakukan gym. Padahal aktivitas olahraga bisa membantu kamu untuk mengurangi resiko sakit lagi. Penting untuk tubuh kamu benar-benar sembuh dari sakit sebelum kembali ke rutinitas olahraga kamu, dan kamu tidak boleh untuk stress, bahkan jika kamu tidak bisa berolahraga untuk jangka waktu tertentu.

Penting untuk membatasi olahraga yang kamu lakukan, karena bisa menyebarkan penyakit ke orang lain. Jadi lebih baik kamu berhati-hati ketika sedang merasa sakit untuk melakukan olahraga. Lakukanlah saat kamu memang sedang merasa sehat untuk berolahraga. Dengarkan suara tubuh dan dokter kamu.

bookmark_border5 Olahraga yang Cocok Untuk Penderita Diabetes

Olahraga merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh semua orang, termasuk dengan penderita diabetes. Hal ini karena olahraga dapat membantu untuk menjaga kadar gula darah untuk tetap stabil. Meski dianjurkan, tapi sebagai penderita diabetes harus tetap menjaga kesehatannya dengan menyesuaikan jenis olahraga yang dilakukan. Berikut ini kami akan membantu kamu untuk menemukan jenis olahraga apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh penderita diabetes.

Olahraga Penderita Diabetes

1. Jalan Cepat

Jalan cepat merupakan salah satu jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh semua orang. Ini merupakan salah satu bentuk latihan aerobik yang memiliki manfaat untuk meningkatkan denyut jantung. Dengan demikian aliran darah di dalam tubuh dapat menjadi lebih lancar. Selain itu kelebihan dari olahraga ini adalah dapat disesuaikan dengan kemampuan fisik dan kondisi kesehatan kita. Jika cukup kuat, maka bisa ditambah dengan menanjak. Olahraga ini juga dapat membantu untuk menurunkan berat badan berlebih yang merupakan penyebab dari diabetes.

2. Senam diabetes

Senam adalah olahraga yang terfokus kepada penyesuaian gerakan fisik dan sangat baik bagi para penderita diabetes. Olahraga ini membantu untuk melancarkan sirkulasi darah para penderita diabetes dan melancarkan sirkulasi darah. Selain itu senam juga dapat membantu meningkatkan metabolisme di dalam tubuh yang membantu penyerapan insulin. Gerakan senam diabetes tidak berbeda dari senam pada biasanya, tapi setiap gerakannya memiliki tujuan untuk merilekskan otot dan sendi.

3. Yoga

Yoga merupakan yang akan menggabungkan gerakan dari tubuh yang membangun kelenturan, kekuatan, dan juga keseimbangan. Bentuk latihan dari fisik di dalam yoga ini akan membantu para penderita diabetes dalam mengurangi stres, memperbaiki fungsi dari saraf, dan menjaga kadar gula darah. Ini membuat yoga menjadi salah satu olahraga yang ramah bagi penderita diabetes. Kelebihan yoga adalah olahraga ini dapat menyesuaikan dengan kondisi dari penderitanya.

4. Bersepeda

Bersepeda adalah bentuk latihan aerobik yang dapat membantu untuk menguatkan jantung, meningkatkan fungsi paru-paru, dan masih banyak lainnya. Olahraga ini dapat membantu untuk meningkatkan aliran darah ke kaki dan membantu membakar kalori. Sebaiknya jika ingin melakukan olahraga bersepeda, gunakan sepeda statis. Jika tidak memiliki banyak waktu untuk keluar rumah dan bersepeda, maka kamu dapat mencoba menggunakan magnetic bike.

5. Berenang

Terakhir yang kami rekomendasikan untuk kamu yang merupakan penderita diabetes namun mencari olahraga yang cocok adalah berenang. Berenang merupakan olahraga yang sangat ideal bagi para penderita diabetes, karena olahraga ini tidak akan memberikan tekanan berlebih pada sendiri. Selain itu olahraga ini pun merupakan salah satu olahraga yang mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan olahraga lari dan dapat mengurangi aliran darah ke pemburuh darah kecil secara berlebih. Untuk kamu yang memilih berenang sebagai olahraga utama, berenang dapat membantu kamu melatih kedua otot tubuh di bagian atas dan bawah pada saat yang bersamaan.

Tentu hal itu dapat sangat membantu bagi yang mengalami diabetes dan mengurangi beberapa masalah seperti kesemutan atau mati rasa pada bagian kaki. Begitu juga dengan komplikasi gangguan saraf neuropati diabetik.

Nah, itulah beberapa olahraga yang dapat dilakukan oleh para penderita diabetes. Ada baiknya menyesuaikan kondisi tubuh dengan olahraga yang akan dilakukan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Jika bisa, lakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum memilih olahraga rutin terbaik.