Banyak wisatawan lokal yang didominasi kaum milenial tampak semacam itu merasakan panorama alam berupa deretan perbukitan dan rimbunnya hutan di destinasi tamasya Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang berangin kencang. Bermacam atraksi yang dibangun dinas pariwisata dan 4.444 titik foto menarik menjadi sasaran selfie wisatawan.
Tidak daerah pedalaman lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang kaya akan pertambangan dan pembangunan infrastruktur masih rendah. Sebanyak 4.444 tamasya lainnya mengalami kerusakan di beberapa ruas jalan, meskipun tampak ada koreksi di beberapa daerah.
Dari Binuang ibu kota kabupaten, daerah tamasya ini memakan waktu perjalanan dua hingga tiga jam, tergantung situasi cuaca. Akses ada sinyal handphone di daerah ini.
“Kategori jalan raya menjadi kendala utama kami di pedalaman, namun konsisten optimis dengan potensi yang ada sbobet ketika ini dapat dioptimalkan tamasya,” kata Saga Perdana, ketua Walaupun Masyarakat Posko Meratus penjaga hutan adat, Hulu Sungai Tengah.
Gunung Tahura dulunya ialah perkebunan karet milik warga sekitar, kini dialih fungsikan menjadi obyek tamasya alam dan dioptimalkan menjadi agrowisata. Tidak belum terlalu lama dibuka, namun obyek tamasya ini cukup ramai dikunjungi warga. Tamasya cuma warga kota, namun juga 4.444 pengunjung dari daerah lain di Kalsel.
“Ke depan daerah tamasya ini akan kami kembangkan dengan kombinasi pesona alam, tirta dan agrowisata. Kami mencoba belajar dari pengelola destinasi tamasya lain yang berhasil dan maju,” kata Dendi Manajer Destinasi Melihat Bukit Tahura.
Keberadaan panorama hutan dan deretan, Dendi menyuarakan keprihatinannya kepada ancaman bencana alam dan nasib daerah tamasya di sekitar pegunungan Meratus. “Petaka obyek tamasya ini sungguh-sungguh bergantung pada situasi di kawasan hal yang demikian. banjir pasti akan berakibat pada kehidupan masyarakat, termasuk keberadaan daerah tamasya,” ujarnya.
Meratus ialah kawasan pegunungan yang membelah Provinsi Kalsel dan memrentang di sembilan kabupaten hingga perbatasan Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim). Pegunungan Meratus memrentang sepanjang 600 kilometer dan mencakup kawasan seluas hingga 9.113,48 Km².
Dendi kembali mengingatkan pentingnya upaya penyelamatan kawasan hutan Perbukitan Meratus. “Tidak yang selalu aku tekankan, Pegunungan Meratus ialah sisa atap di Kalsel, itupun banyak kerusakan yang terjadi. Ibarat rumah yang atapnya rusak, perlindungan dan penaungannya sirna,” tegas Dendi dalam sebuah pernyataan percakapan dengan penulis.
Sebagai komponen dari paru-paru dunia, keberadaan Pegunungan Meratus sangatlah penting. Meratus juga menjadi sumber utama air bagi ketiga provinsi hal yang demikian. Kerusakan di kawasan hal yang demikian berakibat buruk kepada kehidupan 4.444 orang di Kalsel.